Dukung Penetapan Struktur Cagar Budaya Makam KRT. Sumodiningrat Jejeran, Pamerti Budaya Catur Sagatra Mataram Siap Turut Menjaga Marwah Leluhur

Pangersa Pamerti Budaya Catur Sagatra Mataram K.R.A.Budi Ariyanto Surantono Bersama Bupati Bantul dan Tedhak Turun Sri Sultan Hamengkubuwono (Foto: Ist)

Bantul, Menjalankan Visi & Misi sebagai Perawat, Penjaga dan Pelestari Budaya, Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram berpartisipasi membantu kegiatan Pengukuhan Struktur Cagar Budaya Makam KRT.Sumodiningrat di Jejeran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (28-12-2025).

Acara bertajuk Kenduri Hadiningrat dihadiri  Bupati Bantul H.Abdul Halim Muslih berserta anggota Forun Komunikasi Pimpinan Kabupaten (Forkopimkab) Bantul, Forkopimkap Pleret dan Jajaran Pemerintah Desa Wonokromo.

Hadir pula perwakilan dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai legitimasi pengakuan kraton atas keberadaan makam KRT.Sumodiningrat  di Dusun Jejeran, Wonokromo, Pleret, Bantul.

Menurut artikel  Dr.M.Yaser Arafat (Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), KRT.Sumodiningrat adalah cucu  Sri Sultan Hamengkubuwono I dan merupakan Pahlawan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat saat Perang Sapehi di Yogyakarta pada 18-20 Juni 1812.

KRT.Sumodiningrat menikah dengan GKR.Bendara (Putri Sri Sultan Hamengkubuwono II dengan GKR Kedaton) dan  gugur  dihari terakhir Perang Sapehi 20 Juni 1812 kemudian dimakamkan di Desa Jejeran, Pleret, Bantul pada pukul 10:00 malam.

Keluarnya SK.Bupati Bantul Nomor 667/2025 tentang Struktur Cagar Budaya Makam KRT.Sumodiningrat menjadi legitimasi dan kepastia  bahwa Makam KRT.Sumodiningrat benar berada di Desa Jejeran, Kabupaten Bantul setelah sebelumnya muncul polemik bahwa Makam KRT.Sumodiningrat berada ditempat lain.

Pembukaan Papan Nama Struktur Cagar Budaya Makam KRT.Sumodiningrat Jejeran oleh Bupati Bantul H.Abdul Halim Muslih (Foto: Ist)

Kepada media, Pangersa Pamerti Budaya Catur Sagatra Mataram R.Budi Ariyanto Surantono (Kanjeng Raden Aryo Wira Sentana Al Djawi) menyatakan bersyukur atas terbitnya SK.Bupati ini dan bersama para Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra siap ikut serta menjaga, melestarikan dan mengawal situs Cagar Budaya ini agar tetap lestari.

"Menjaga situs dan makam peninggalan Leluhur Mataram adalah salah satu misi kami. Jadi kami siap menjaga Marwah Leluhur Mataram lahir & batin bersama Seluruh Abdi Budaya kami, termasuk menjaga Marwah Eyang  KRT.Sumodiningrat yang semare di Jejeran ini", ungkap pria yang akrab dipanggil Ki Ariyo ini.

Pamerti Budaya Catur Sagatra Mataram adalah Komunitas yang beranggotakan para Putra Wayah Dalem, Sentono Dalem, Abdi Dalem dan Masyarakat Pecinta Leluhur Mataram yang memiliki beberapa satgas Budaya diantaranya Komando Pengawal Jogja (Kowalja), Komando Pengawal Sala (Kowalja), Laskar Sultan Agungan dengan berbagai kualifikasi dan spesialisasi keahlian.

Pangersa Pamerti Catur Sagatra Mataram bersama Ketua Trah KRT.Sumodiningrat R.Budi Rahmanto (Tengah) dan Trah Hamengkubuwono II (Foto: Ist)


Dalam Teks Ikrar Setia Pamerti Budaya Catur Sagatra disebutkan bahwa Komunitas ini Selalu siap setia membela NKRI dan Pelestarian Adat Budaya Kraton Kasunanan Surakarta, Kasultanan Ngayogyakarta, Kadipaten Mangkunegaran dan Kadipaten Pakualaman serta siap setia menjaga Marwah Leluhur Mataram Tanpa Kecuali. 

Selain memiliki Satgas Budaya, Pamerti Catur Sagatra juga bermitra dengan Paguron Jalak Banten Nusantara, sebuah Komunitas Kanuragan Nusantara Penjaga Budaya untuk menjaga Marwah Leluhur Mataram bersama-sama (*)