Wujud Cinta Leluhur, Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram Siap Membantu Haul ke-171 Pangeran Diponegoro

 


Yogyakarta |Pamerti Budaya Catur Sagatra Mataram adalah Komunitas Aksi beranggotakan Putra Wayah Dalem, Sentono Dalem, Abdi Dalem dan Masyarakat Pecinta Leluhur Mataram Khususnya dalam lingkup Catur Sagatra. 

Komunitas ini memiliki komitmen ikut menjaga keutuhan NKRI, Menjaga Marwah Leluhur Mataram, Melestarikan Adat dan Tradiri Warisan Leluhur Mataram dan Menjadi Mitra Penjaga Budaya bagi 4 Kraton Catur Sagatra (Kasunanan Surakarta, Kasultanan Ngayogyakarta, Kadipaten Mangkunegaran, Kadipaten Pakualaman).

Walaupun  "Lintas Kasta" namun komunitas ini memiliki prinsip "Kesetaraan Kasta". Artinya tidak ada pembedaan perlakuan terhadap anggota komunitas baik yang memiliki garis keturunan raja ataupun masyarakat biasa.

Sebagaimana dijelaskan Pangersa Pamerti Budaya Catur Sagatra Mataram R.Budi Ariyanto Surantono (Ki Ariya Wira Sentana Al Djawi) bahwa kehormatan, kedudukan dan status sosial seseorang tidak ditentukan oleh nasab namun oleh peran, kiprah dan tindakan yang bersangkutan selama menjalani kehidupan.

"Kami sangat menghormati dan menghargai saudara saudara kami Abdi Budaya yang tidak memiliki garis keturunan nata (raja) namun sangat peduli menjaga kelestarian adat dan budaya warisan leluhur, juga menjaga kuat marwah leluhur Mataram", ungkap Ki Ariyo.

"Walaupun tidak memiliki garis keturunan nata (raja) , namun peduli dengan marwah leluhur dan aktif menjaga kelestarian adat dan budaya warisan leluhur, maka pada dasarnya mereka juga bisa disebut  'keturunan (ideologis) nata', jadi mereka juga berhak diakui eksistensinya sebagaimana mereka yang memiliki garis keturunan biologis", imbuhnya.

Namun demikian Pamerti Catur Sagatra Mataram tetap menjaga pakem-pakem penghormatan berjenjang yang diterapkan di 4 Kraton Catur Sagatra berdasarkan pangkat, jabatan dan perannya masing masing dalam menjaga Adat dan Budaya.

Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram  bukanlah ormas dan tidak berbadan Hukum Perkumpulan, namun bernaung dibawah badan Hukum Yayasan, sehingga lebih berfokus kepada sisi dan tidak berbasis pengumpulan masa.

Sehingga tidak ada DPW, DPD, DPC dan kepengurussn bertingkat lainnya ditiap-tiap daerah/Wilayah. Yang ada hanya perwakilan di tiap kota/Kabupaten se Indonesia dan Dunia dengan tugas mengkondisikan relawan relawan Abdi Budaya di daerahnya.

Bulan Desember 2025 ini, Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram telah melakukan aksinya, yaitu menggelar launching Buku "Mengenal dan Mengenang Leluhur Catur Sagatra Mataram" pada 12 Desember dan kegiatan "Gotong Royong Memulyakan Astana Pakubuwanan" dengan melakukan renovasi kamar mandi Astana Pakubuwanan di Komplek Makam Raja Raja Mataram Imogiri, Bantul tanggal 11-14 Desember 2025.

Dibidang Kemanusiaan, Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram  melakukan kunjungan dan penyerahan pakaian layak pakai ke Panti Asuhan Penyandang Disabilitas Bina Siwi, Pajangan, Bantul tanggal 14 Desember 2025.

Pada 28 Desember 2025, Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram juga aktif membantu Pelaksanaan Kenduri Hadiningrat dalam rangka syukuran Cagar Budaya Makam KRT.Sumodiningrat di Jejeran, Pleret, Bantul.

" Kami punya 3 prinsip yaitu 'Ngumpulke Balung Pisah - Mikul Duwur Mendem Jero - Kumpul Gawe Manfaat Lan Keberkahan', sehingga pergerakan kami harus masif, riil dan Nyata Manfaat ya bagi masyarakat", Papar Pangersa Pamerti Budaya Catur Sagatra.

Dalam waktu dekat, Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram akan kembali lakukan aksi pada 8 Januari 2026 mendatang  dengan membantu pelaksanaan Haul ke  171 Pangeran Diponegoro di nDalem Tegal Rejo Yogyakarta serta mengikuti Tahlil Hadiningrat  di Imogiri bersama Abdi Dalem Kasunanan Surakarta dan Ngayogyakarta Hadiningrat di tanggal yang sama mendoakan Sultan Agung Hanyakrakusuma serta semua leluhur Mataram tanpa kecuali.

Khusus  pelaksanaan Haul ke 171 Pangeran Diponegoro, Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram  menyiapkan relawan relawan abdi budaya sesuai yang dibutuhkan untuk menjalankan salah satu prinsip "Gawe Manfaat Lan Keberkahan".

Dalam event itu pula, Pamerti Catur Sagatra Mataram akan mengajak anak anak yatim yang terdiri dari  20 anak yatim penyandang disabilitas untuk bermain Seni Angklung dan 20 anak yatim putri  untuk tampil Seni Hadrah.

Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram "murni" mengabdi dan berbakti kepada negeri, masyarakat dan kraton (sebagai entitas penjaga budaya). Netral, tidak berpolitik praktis dan  tidak  ikut  campur  dalam persoalan internal (jika ada) di Kraton/Kadipaten dalam lingkup Catur Sagatra Mataram.

Menjaga Marwah Leluhur Mataram dan  Melestarikan Adat dan Budaya Warisan Leluhur adalah visi nsisi utama Abdi Budaya Pamerti Catur Sagatra Mataram.